Dengankata lain, pemimpin mesti memiliki komitmen tinggi terhadap keadilan. Jangan setiap bisikan dianggap kebenaran, sehingga jangankan kemaslahatan, diri kita pun tanpa sadar telah menjadi alat yang mencemari dan merusak kebaikan-kebaikan dalam kehidupan masyarakat atau rakyat sendiri. Kemudian soal sikap bijaksana.OlehAmbrosius M Loho M. FilDosen Unika De La Salle ManadoPegiat Filsafat FAKTA dunia perpolitikan saat ini sedang ramai. Ramai karena hiruk pikuk pemilihan kepala daerah di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Hal ini tentu menyiratkan sebuah pesan bahwa akan dipilih pemimpin sebuah daerah untuk memimpin sebuah daerah dan atau sebuah kelompok. Maka karena itu, tak bermaksud memutlakkan, tetapi diyakini bahwa terkini, dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu memimpin. Dan diperlukan kemampuan yang mumpuni untuk mengawal sebuah kelompok atau daerah. Idealisme itu hemat penulis, sangat diperlukan oleh seorang pemimpin. Dalam sebuah tulisan terdahulu terkait hal ini, pernah dipaparkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki apa yang disebut cara berpikir dan tekad untuk tiba di masa depan lebih cepat, dibandingkan dengan siapa pun yang lain’. Terkait ini, tentu kita tidak lepas dari perbincangan tentang tema kepemimpinan. Demi mencapai hal itu, diperlukan seorang pemimpin yang memiliki sikap proaktif dan terus menyadari kemendesakan masa depan. Sebagaimana kita ketahui, elektabilitas seorang calon pemimpin tidak hanya didukung oleh sikap dan perilakunya ketika sementara masa kampanye, walaupun itu menentukan juga apakah dia dipilih atau tidak. Elektabilitas terutama di dalam pemilihan pemimpin, akan semakin meningkat apabila semua visi dan misi-nya ketika dia berkampanye, bisa diwujudkan ketika sudah terpilih. Itu ideal dalam sebuah kontestasi politik di mana pun dan di tingkat apa pun. Apapun dan bagaimana pun itu, hemat penulis justru lebih mengarah pada upaya untuk lebih menggaungkan beberapa poin ini, yang sejatinya sudah pernah penulis publikasikan beberapa waktu lalau. Poin penting itu seyogyanya menjadi fondasi tetapi juga harus menjadi pertimbangan baik oleh pemimpin yang akan dipilih, maupun oleh masyarakat yang memiliki hak pilihnya. Poin yang dimaksudkan yakni Pertama, kompetensi. Harapan masyarakat terhadap pemimpin masa depan adalah sosok yang memiliki kompetensi dalam berbagai macam hal. Kompetensi menjadi penting, karena harapan tentang majunya suatu kelompok masyarakat, ditentukan oleh kompetensi seorang pemimpin yang dimaksud. Kompetensi tidak sebatas memiliki materi yang memadai, tetapi juga berakar pada kompetensi dalam hal cara berpikir, cara merasa dan cara bertindak seorang calon pemimpin. Kedua, sikap adil. Seorang pemimpin harus memiliki sikap adil. Sikap adil menjadi kunci, karena merupakan fondasi dasar bagi setiap subjek yang akan memimpin. Penting untuk diketahui sikap adil tidak sebatas hanya menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang, tetapi lebih dari itu, keadilan terwujud dalam suatu masyarakat bilamana setiap anggota melakukan secara baik dan selaras menurut kemampuannya. Jadi intinya keharmonisan dan keselarasan dalam sebuah masyarakat. Nasution Desember 2016, 251. Ketiga, keberanian. Sikap berani bagi seorang pemimpin juga tidak kalah pentingnya. Keberanian adalah adalah ciri seorang pemimpin, yang harus ditempatkan di tempat pertama. Keberanian yang dimaksudkan adalah keberanian yang bukan dalam artian nekad atau “ngawur”. Keberanian menunjuk pada sikap yang suka belajar, gampang menangkap, memiliki ingatan yang bagus, cerdik serta penuh usaha keras. Ciri-ciri keberanian dalam arti ini adalah keberanian yang bukan takabur’ dan menghalalkan segala cara. Bdk. Setyo Wibowo 2017 230. Dalam arti ini, keberanian adalah melebih sekedar sikap berani yang paling banyak kita kenal. Ketiga poin ini, diyakini dapat dijadikan landasan berpikir bagi pemimpin, tetapi juga oleh semua insan. Keberanian bagi seorang subjek, dibarengi dengan sikap adil dan kompetensi, juga bisa menjadikannya sosok yang baik di tengah masyarakat dan lingkungan di mana dia tinggal. Akhirnya, pemimpin yang kapabel adalah pemimpin yang mengabdi pada kompetensi, sikap adil dan keberanian diri. Bahkan jika tidak, seorang yang akhirnya sudah menjadi pemimpin, tidak bisa disebut sebagai pemimpin yang sesungguhnya. Menjadi pemimpin adalah menjadi sosok yang penting dalam sebuah kelompok, maka dengan memberi fondasi yang kuat dalam dirinya adalah hal yang teramat penting. Jadi, akhirnya seorang pemimpin harus memberi diri untuk menjadi seorang yang mampu memberdayakan diri dengan fondasi kuat, untuk kemudian bisa menjadi pemimpin untuk semua orang yang memiliki kapabilitas kuat. * • Warisan Jakob Oetama yang Abadi • 8 Pembeli Soto Lamongan Positif Covid-19, Tertular dari Penjual • Terlilit Utang, Pinkan Mambo Blak-blakan Dulu Berantem Melulu dengan Suami Pengin Bunuh Diri Aja Seorangpemimpin juga harus memiliki sikap adil dan bijaksana. Adil berarti dapat memberikan kesejahteraan secara merata terhadap seluruh lapisan masyarakat. Serta dapat memfasilitasi masyarakat yang kurang mampu atau di bawah rata-rata, baik fasilitas pendidikan, kesehatan seperti askes dan jamkesda.
Sebagai seorang pemimpin, memiliki sikap bijaksana adalah kualitas yang utama. Sikap bijaksana tidak hanya berarti memiliki kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, namun juga dalam memimpin diri sendiri, berkomunikasi, mengelola konflik, dan menjadi teladan bagi tim atau organisasi. Dengan sikap bijaksana, seseorang dapat mengatasi segala tantangan yang ada, terlebih lagi dalam memimpin perusahaan atau organisasi. Oleh sebab itu, seorang pemimpin perlu memiliki sikap bijaksana agar dapat menjadi contoh dan pengaruh yang baik bagi pengikutnya. Dalam artikel kali ini, GreatDay HR akan memberikan penjelasan tentang pengertian bijaksana, mengapa sikap bijaksana penting, dan bagaimana cara menjadi pribadi atau pimpinan yang lebih bijak. Simak selengkapnya berikut ini! Baca juga Gaya Kepemimpinan Seseorang Berdasarkan Zodiaknya. Kira-Kira Kamu Termasuk yang Mana? Apa itu bijaksana? Bijaksana adalah sikap, sifat, atau karakteristik yang mencerminkan kebijaksanaan, pemikiran yang matang, dan pengambilan keputusan yang berdasarkan pertimbangan. Seseorang yang bijaksana memiliki kemampuan untuk memahami situasi dengan baik, melibatkan pemikiran yang kritis, mengambil perspektif yang beragam, dan membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Sikap bijaksana melibatkan penggunaan penilaian yang objektif, evaluasi yang hati-hati, dan refleksi yang mendalam untuk menentukan suatu solusi atau keputusan. Selain itu, bijaksana juga melibatkan pengendalian diri yang baik, kemampuan untuk mengelola emosi, menghadapi tantangan dengan ketenangan, serta mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil. Orang yang bijaksana juga cenderung memahami bahwa tidak selalu ada jawaban yang benar dalam setiap situasi. Mereka mampu menghargai perspektif yang berbeda serta bersikap toleran terhadap perbedaan pendapat. Oleh sebab itu, sikap bijaksana diperlukan dalam menghadapi situasi yang kompleks, menghadapi konflik, mengambil keputusan penting, dan berinteraksi dengan orang lain. Selebihnya, bijaksana adalah atribut yang dapat dikembangkan melalui pengalaman hidup, pembelajaran, refleksi, dan latihan pemikiran kritis. Dalam berbagai tradisi filosofis, agama, dan etika, sikap bijaksana sering dianggap sebagai suatu nilai atau prinsip yang penting dalam mencapai kehidupan yang baik dan bermakna. Baca juga Women Leadership Peran Perempuan Dalam Kepemimpinan Mengapa sikap bijaksana penting bagi seorang pemimpin? Sikap bijaksana sangat penting bagi seorang pemimpin karena memiliki dampak yang signifikan pada kualitas kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang efektif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sikap bijaksana penting bagi seorang pemimpin. 1. Mengelola kompleksitas Pemimpin sering dihadapkan pada situasi yang kompleks dan ambigu yang memerlukan pemahaman yang mendalam, penilaian yang obyektif, dan pengambilan keputusan yang bijaksana. Sikap bijaksana membantu pemimpin dalam memahami situasi secara holistik, mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan penilaian yang matang. 2. Pemikiran kritis Sikap bijaksana melibatkan kemampuan untuk berpikir secara kritis, objektif, dan analitis. Pemimpin yang bijaksana akan menghindari pengambilan keputusan impulsif atau berdasarkan emosi semata, melainkan akan menggunakan pemikiran yang rasional dan matang untuk mengevaluasi situasi dan opsi yang tersedia. 3. Pengelolaan emosi Seorang pemimpin yang bijaksana mampu mengendalikan emosi mereka dengan baik. Mereka tidak terjebak dalam reaksi emosional yang berlebihan, tetapi mampu menjaga ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan dan konflik. Kemampuan untuk mengelola emosi dengan bijaksana membantu pemimpin dalam membuat keputusan yang tidak dipengaruhi oleh emosi yang berlebihan atau impulsif. 4. Menyadari perspektif yang beragam Pemimpin yang bijaksana mampu menghargai perspektif yang berbeda dan mempertimbangkan pendapat dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan. Mereka tidak terjebak dalam sudut pandang sempit, tetapi memahami kompleksitas dan keragaman dalam pandangan, nilai, dan pengalaman orang lain. 5. Bertindak bertanggung jawab Sikap bijaksana melibatkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil. Seorang pemimpin yang bijaksana akan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka, serta siap untuk menghadapi konsekuensi dari keputusan yang mereka buat. Baca juga Dapat dilatih! Ini Sikap Seorang Pemimpin yang Baik 6. Menciptakan lingkungan yang sehat Sikap bijaksana mempengaruhi cara seorang pemimpin berinteraksi dengan tim atau organisasi yang dipimpinnya. Pemimpin yang bijaksana mampu menciptakan lingkungan kerja yang sehat, inklusif, dan berbasis pada saling pengertian. Mereka mampu mengelola konflik dengan bijaksana dan membimbing tim mereka untuk bertindak dengan cerdas dan bertanggung jawab. 7. Membangun hubungan yang kuat Pemimpin yang bijaksana mampu membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan anggota tim, rekan kerja, dan pemangku kepentingan lainnya. Sikap bijaksana membantu pemimpin dalam berkomunikasi secara efektif, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini membantu dalam membangun kepercayaan dan keterlibatan tim, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja dan produktivitas. 8. Memberikan teladan yang baik Sebagai pemimpin, Anda adalah contoh bagi tim Anda. Sikap bijaksana membantu pemimpin untuk menjadi teladan yang baik dalam hal pengambilan keputusan yang bijaksana, manajemen emosi, pengelolaan konflik, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Pemimpin yang bijaksana mampu memberikan contoh perilaku yang diharapkan dari timnya, dan menginspirasi mereka untuk mengikuti jejak kepemimpinan yang bijaksana. 9. Menghadapi tantangan dengan bijaksana Kepemimpinan bukanlah tugas yang mudah, dan pemimpin seringkali dihadapkan pada tantangan dan tekanan yang tinggi. Sikap bijaksana membantu pemimpin dalam menghadapi tantangan dengan kepala dingin, mengambil langkah-langkah yang bijaksana, dan mencari solusi yang efektif. Mereka tidak terjebak dalam keputusan impulsif atau reaksi emosional yang dapat memperburuk situasi, tetapi mampu menghadapi tantangan dengan bijaksana. Permudah administrasi HR anda dengan GreatDay HR untuk membantu bisnis anda agar berjalan lancar Dalam rangka mencapai keberhasilan jangka panjang dan membawa pengaruh yang positif, seorang pemimpin penting memiliki sikap bijaksana. Sebab, sikap bijaksana membantu pemimpin dalam menghadapi kompleksitas, mengelola emosi, menghargai perspektif yang beragam, bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka. Selain itu, pemimpin yang bijaksana juga mampu menciptakan lingkungan yang sehat, membangun hubungan yang kuat, memberikan teladan yang baik, serta menghadapi tantangan dengan bijaksana. Seluruhnya berkontribusi untuk kepemimpinan yang efektif dan berdampak positif terhadap tim, organisasi, dan lingkungan kerja. Baca juga Wajib Tahu! Ini 10 Cara Menghadapi Pimpinan yang Otoriter Bagaimana cara agar menjadi pemimpin yang lebih bijak? Menjadi pemimpin yang bijak adalah tujuan yang sangat mulia. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menjadi pemimpin yang lebih bijak 1. Meningkatkan Kepemimpinan Diri Sendiri Seorang pemimpin yang bijak harus mampu memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Ini melibatkan pengembangan kualitas kepribadian, seperti integritas, disiplin, etika, dan kemampuan mengendalikan emosi. Melakukan refleksi diri secara teratur dan mengenali kekuatan serta kelemahan diri adalah langkah penting dalam menjadi pemimpin yang bijak. 2. Menyempatkan Waktu untuk Belajar dan Berkembang Seorang pemimpin yang bijak selalu ingin belajar dan berkembang. Mereka akan terus meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidang kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan komunikasi. Selain itu, mereka juga akan menggali wawasan dari pengalaman pribadi dan belajar dari kegagalan serta kesuksesan mereka. 3. Mendengarkan dengan Empati Mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati terhadap pandangan dan masukan dari tim atau rekan kerja adalah tanda kepemimpinan yang bijak. Dengarkan pandangan mereka tanpa menghakimi, berikan apresiasi, dan gunakan umpan balik mereka untuk mengambil keputusan yang lebih baik. 4. Menerapkan Kebijaksanaan dalam Pengambilan Keputusan Seorang pemimpin yang bijak harus mampu membuat keputusan yang baik berdasarkan informasi yang ada, analisis yang cermat, dan mempertimbangkan dampak jangka panjang. Menghindari pengambilan keputusan impulsif atau berdasarkan emosi, dan menghormati sudut pandang dan pendapat beragam sebelum membuat keputusan yang penting. 5. Berkomunikasi secara Efektif Komunikasi yang jelas, jujur, dan terbuka adalah kunci dalam kepemimpinan yang bijak. Menyampaikan harapan, visi, dan tujuan secara terbuka kepada tim serta mendengarkan masukan mereka. Menghindari komunikasi yang kasar, merendahkan, atau manipulatif. 6. Menjadi Teladan Sebagai pemimpin, Anda harus menjadi teladan bagi tim atau organisasi Anda. Mengikuti nilai-nilai dan prinsip yang Anda tetapkan dan memperlihatkan sikap yang konsisten dalam tindakan Anda sehari-hari. Ini akan membantu Anda membangun kepercayaan dan menginspirasi tim Anda untuk mengikuti jejak Anda. Baca juga Pelajari Pengertian dan Cara Meningkatkan Kemampuan Leadership 7. Berempati dan Peduli Seorang pemimpin yang bijak juga harus mampu memahami dan menghargai perasaan, kebutuhan, dan aspirasi anggota timnya. Bersikap ramah, peduli, dan empati akan memperkuat ikatan dan hubungan kerja yang baik antara Anda dan tim Anda. 8. Mengelola Konflik dengan Bijaksana Konflik adalah bagian dari setiap organisasi atau tim. Seorang pemimpin yang bijak harus mampu mengelola konflik dengan bijaksana, menghadapinya secara langsung, dan mencari solusi yang adil dan berdasarkan fakta. Menghindari konflik yang tidak perlu atau tidak relevan, dan selalu mengutamakan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. 9. Memberdayakan Tim Seorang pemimpin yang bijak akan memberdayakan anggota timnya dengan memberikan mereka tanggung jawab yang sesuai, memberikan otonomi dalam bekerja, dan memberikan pengakuan atas kontribusi mereka. Mendukung pengembangan karier anggota tim, memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berkembang, dan memfasilitasi kolaborasi dan kerjasama antar anggota tim. 10. Mempertahankan Integritas Integritas adalah ciri penting dari seorang pemimpin yang bijak. Menjaga kejujuran, konsistensi, dan transparansi dalam tindakan dan keputusan adalah prinsip penting dalam kepemimpinan yang bijak. Hindari praktek yang tidak etis atau melanggar aturan, dan selalu bertindak dengan integritas dalam semua aspek kepemimpinan Anda. 11. Menghadapi Tantangan dengan Ketenangan Sebagai pemimpin, Anda akan dihadapkan pada berbagai tantangan dan situasi yang mungkin sulit atau kompleks. Seorang pemimpin yang bijak harus mampu menjaga ketenangan, tetap tenang, dan menghadapi tantangan dengan kepala dingin. Mengelola stres, menghadapi masalah dengan solusi yang rasional, dan menghadapi ketidakpastian dengan sikap positif adalah keterampilan penting dalam menjadi pemimpin yang bijak. 12. Mengakui Kesalahan dan Belajar dari Mereka Seorang pemimpin yang bijak tidak sempurna dan mungkin membuat kesalahan. Namun, yang membedakan adalah bagaimana Anda menghadapinya. Seorang pemimpin yang bijak akan mengakui kesalahan, belajar dari mereka, dan menggunakan pengalaman tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Menerima umpan balik konstruktif, melakukan perbaikan, dan memperbaiki kesalahan adalah langkah penting dalam menjadi pemimpin yang bijak. Baca juga Jenis Gaya Kepemimpinan dan Skills Apa Saja yang Perlu Dimiliki Menjadi pemimpin yang bijak adalah perjalanan yang berkelanjutan dan memerlukan komitmen untuk belajar, tumbuh, dan mengembangkan diri. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan tetap konsisten dalam penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan yang bijak, Anda dapat menjadi pemimpin yang efektif, memimpin dengan teladan, dan mencapai hasil yang berarti bagi tim dan organisasi Anda.